Selasa, 10 Mei 2011

Memaknai Perbedaan


Perbedaan itu begitu jelas terlihat ketika dua hati tidak lagi mampu bertahan untuk menjadi satu. Setiap persoalan menciptakan peluang adanya pertempuran terhadap pemikiran, egoisme, dan keyakinan.  Jika masing-masing besikukuh dengan pendiriannya sendiri-sendiri, maka jalan keluar seperti tidak ada artinya.

Aku begitu terluka ketika kasih sayang iitu terkoyak dengan perbedaan cara pandang terhadap sebuah makna hubungan. Apa mungkin karena dasar keyakinan itu belum begitu kokoh hadirnya sehingga begitu mudah mencuat ketika kesalahpahaman terjadi.

Tapi mengapa perbedaan itu begitu menyesakkan dada ??  membuat rasa semakin jauh dari kebersamaan. Menjadi terasing di tengah keramaian dan kosong diantara riuh rendahnya tawa canda dunia.
Tuhan... tatkala hamba Mu dihadapkan pada persoalan, kemana lagi wajah kutengadahkan kalau bukan kepada Engkau ?? Memohon kerelaan dan keikhlasan agar hati mampu menerima segala perbedaan itu.

Aku tahu, begitu sulitnya cinta dihancurkan tapi begitu mudahnya hati terluka karena terungkapnya keterpaksaan & kebohongan dari sebuah hati. Wahai jiwa yang mendua, pantaskah sebuah pertemuan didasari oleh keberatan-keberatan untuk menjalankannya ?? Pantaskah sebuah kalimat yang telah menusuk hati ditutup begitu saja tanpa akhir yang jelas ???

Pilihan itu kembali pada diri, akankah semua perih diterima dan dipasrahkan begitu saja mengalir dalam darah, tanpa terobati.. tanpa penutup luka ??  akankah memafkan menjadi jurus pamungkas untuk menerima kenyataan ??

Barangkali hanya waktu yang perlahan menunjukkan jawaban pastinya..