Minggu, 25 September 2011

Dunia dan Akhirat


Apa arti hidup ?
Ketika usia semakin bertambah
Tapi akhlak semakin nista

Hidup yang mana yang harusnya menjadi tujuan ?
Bukankah hidup di akhirat adalah tujuan sebenarnya ??

Kesempatan..
Adalah ruang diantara Dunia dan akhirat
Lantas bagaimana tabungan akhir dapat terisi dengan kesempatan yg ada saat ini ??
Tidak kah kita merasa cukup dengan semua perintah Tuhan yg telah kita langgar ??
Mau sampai kapan kita mulai menyadari arti hidup yang sebenarnya ??

Dunia..
Akhirat..
Keduanya sama-sama memiliki jiwa kehidupan
Mengapa harus dibedakan pemahamannya ?
Hanya karena Akhirat seperti dunia maya yang ada di hadapan kita
Sementara Dunia terlihat begitu gemerlapan dengan keindahannya yang hanya bersifat sementara..

Ketika tabungan itu tidak cukup untuk mengganti seluruh waktu yang telah terbuang percuma.. akankah disadari bahwa penyesalan itu terlambat datangnya..
Karena yang namanya kesempatan, hanya untuk orang-orang yg memahami sepenuhnya tujuan perjalanan hidupnya di dunia.

Ketika Hari pertama kehidupan baru itu tiba...
Apalah artinya kuasa manusia saat itu
Kekuasaan, kekuatan, ketangguhan... seolah lumpuh tanpa daya
Semua telah berpulang kepada pemiliki sejatinya.. Allah Sang Penguasa Tunggal !

Dan..
Akankah diri kita sadar dengan sebenarnya kesadaran ??
Bahwa sesungguhnya kita hanya meminjam kehidupan dunia ini
Bahwa sesungguhnya kita datang dari ketiadaan..
Lalu kembali pada ketiadaan..

Hidup adalah tempat untuk mengisi, memberi, melemgkapi..
Tanamlah pohon buah yang berisi kebaikan
Tebarkan bibit tanaman sebagai manfaat buat orang lain
Sempurnakan kelemahan manusia dengan manusia lainnya seperti tuts piano hitam dan putih..
Itulah hidup.. yang senantiasa berirama tentang kesedihan dan kebahagiaan

Apalah artinya Hidup ?
Jika langkah demi langkah terseret keangkuhan dan kemunafikan..
Hidup bukan hanya persoalan mengambil kesempatan atau membuat pilihan
Hidup adalah Meraih kemenangan pada akhirnya.





Jumat, 16 September 2011

Woman's Leadership - What ?


Hari ini, Saya mulai sebuah babak baru tentang perjalanan wanita dengan kepemimpinan yang dimilikinya. Langkah pertama diawali dengan sebuah pertanyaan  singkat   : “ What ?? “  atau APA ??. Apa untuk pemahaman tentang kepemimpinan / leadership itu sendiri dan Apa tentang wanita dan kepemimpinan.
Baiklah, Apa itu kepemimpinan ?? Sebuah kata yg didasari oleh kata " Pemimpin ". Barangkali dari penggalan kata ini membuat kita seringkali terjebak bahwa kepemimpinan berarti seseorang dengan gaya kepemimpinannya ketika dia menjadi pemimpin atau ketika dia sedang memimpin. Benarkah seperti itu pemahamannya ??
Mari kita lihat lebih jelas makna Kepemimpinan itu sendiri. Seringkali kita mendengar pernyataan bahwa " Leadership is an Action not a Position '. Yang artinya kepemimpinan adalah sebuah tindakan / perilaku dan bukan sebuah posisi / jabatan. Dari pernyataan ini, tampak bahwa setiap manusia sebenarnya secara lahiriah terlahir sebagai seorang pemimpin, bukan karena posisi yg menempatkannya menjadi seorang pemimpin. Setiap diri kita paling tidak adalah pemimpin yang bertanggung jawab terhadap dirimya sendiri. Sementara itu tanggung jawab adalah sebuah wujud dari perilaku / tindakan manusia atas segala hal yang dikerjakan / dilakukan oleh dirinya untuk mencapai suatu tujuan dalam hidupnya.
Dengan demikian, saya rasa kita sudah mulai mengurai satu per satu dengan nyata bahwa Pemimpin adalah Saya, Anda, Manusia yang bernyawa dan bertanggung jawab atas segala perbuatannya selama hidup. Artinya, manusia adalah dirinya dengan kepemimpinan yg melekat dalam kesehariannya bertingkah laku. Persoalannya sekarang, apakah setiap dari kita sudah benar-benar memahami arti diri menjadi pemimpin yang memiliki kepemimpinan ??
Karena untuk bisa menyadari diri menjadi pemimpin, maka ada 3 proses yang perlu dilakukan yaitu :
1.      SELF UNDERSTANDING
Ini adalah proses dimana kita sebagai manusia harus bisa memahami dirinya sendiri dan menyadari siapa diri kita sebenarnya. Pemahaman ini akan melahirkan kesadaran bahwa hidup yg kita miliki sekarang ini hanya bersifat sementara. Jika kita benar-benar mampu memahami kodrat kehidupan kita sebagai manusia, pertanyaan mendasar dari dalam diri adalah : Siapa Saya dan Bagaimana Saya hidup ? Dua pertanyaan yg sepertinya sangat sederhana tetapi bisa jadi kita kesulitan untuk membuat jawabannya. Bagaimana itu bisa terjadi ? karena seringkali manusia terjebak dengan Image yang melekat pada dirinya, sehingga apa yg dilakukannya bukan real / nyata yang sebenarnya diinginkan oleh dirinya untuk dilakukan. Lantas apa yang bisa kita lakukan untuk melakukan Self understanding ini ? Sederhana saja caranya, yaitu ketika kita mau jujur dengan diri kita sendiri, ketika kita mau meminta kepada Sang Pencipta untuk meluaskan kecukupan bagi diri kita atau dengan kata lain ketika kita mau menempatkan diri untuk menjadi manusia yg penuh dengan kebersyukuran.
 
2.      SELF AWARENESS
Sadar akan perasaan sendiri. Artinya, kita sebagai individu pada dasarnya memiliki Emotional Literacy, yaitu kemampuan mengenali & mengidentifikasi perasaan apapun yg sedang kita rasakan. Ini merupakan dasar dari kecerdasan emosional ( EQ ) yg dimiliki oleh setiap orang, dimana kita dituntut untuk bisa membedakan hasil dari sebuah perasaan, pikiran dan apa yg sebenarnya diinginkan oleh diri kita sendiri. Bisa terwujud ketika kita mau berdialog secara lebih dekat dengan diri sendiri dan ketika kita mengijinkan diri ini untuk menguasai perasaan dan pikirannya. Barangkali masih banyak diantara kita yg terjebak dengan hasil dari pikiran maupun perasaan yg ada pada diri kita. Padahal,  perasaan & pikiran itu sangat buruk dampaknya ketika kita tidak bisa mengendalikannya. Karena pikiran / perasaan selalu ingin mendelete, mendistorsi dan mengeneralisir semua fakta  yg ada. Jika kita tidak memahami cara kerja dari pikiran yg akhirnya berdampak pada perasaan, seringkali kita menjadi budak dari pikiran & perasaan kita sendiri.
 
3.      SELF CONTROL

Sadar sepenuhnya akan apa yg dilakukan ( kita sebut dengan istilah Penguasaan Diri ), yaitu hasil dari emotional quotient yg tinggi. Dalam hal ini kita sebagai pemimpin sadar bahwa kita tidak bisa mengendalikan setiap stimulus yg masuk ke dalam kehidupan kita, namun kita dapat mengendalikan respon apa yg akan kita berikan untuk setiap stimulus tersebut. Ilustrasinya seperti ini : ada seorang supir taksi yg sedang membawa penumpangnya melintasi sebuah jalan protokol di kawasan sudirman, tiba-tiba, ada sebuah mobil Aplhard nyaris menyerempetnya. Dan ketika itu juga, seorang pria dengan pakaian Safari membuka kaca jendela mobil dan melihat ke supir taksi sambil mengacungkan tangannya dan mengucapkan kata-kata kasar. Lantas apa yg dilakukan oleh supir taksi ini ? Dia hanya melambaikan tangannya dan memberikan senyuman kepada pria yg di mobil Alphard tadi. Si penumpang yg melihat kejadian tersebut merasa aneh dan sambil menahan emosi kesalnya karena sikap pria di mobil Alphard, ia bertanya kepada supir taksi. “ Pak, orang itu nyaris membuat kita celaka, tapi malah dia yg marah & mengucapkan kata-kata kasar kepada Bapak, tapi mengapa Bapak hanya melambaikan tangan dan malah memberikan senyum kepada orang itu ? “ Apa yg dikatakan oleh bapak supir taksi atas pertanyaan si penumpang ini ?? Inilah kata-kata seorang pemimpin dengan kepemimpinan yg dimilikinya. Bapak Supir Taksi mengatakan bahwa siapapun kita setiap harinya membawa keranjang sampahnya masing-masing dalam perjalanannya untuk siap dibuang kapan saja. “ Saya sudah membawa keranjang sampah saya sendiri, jadi untuk apa saya mengambil sampah orang lain yg hanya akan membuat keranjang sampah saya semakin penuh “. Insight dari cerita ini adalah : kita tidak bisa mengontrol apapun yg akan terjadi dalam hidup kita, tetapi kita bisa mengontrol respon dari sikap kita dalam menerima semua situasi yg terjadi pada diri kita.

Selanjutnya, mari kita mulai pemahaman tentang  Wanita dan Kepemimpinannya. Menurut Hennig & Jardim dalam buku “ The Managerial Woman “, kebanyakan wanita melihat dirinya sebagai seseorang yg penuh keraguan, bingung akan tujuan-tujuannya dalam hidup, menunggu untuk dipilih atau disadari keberadaannya oleh kaum pria. Wanita dikenal sebagai makhluk yg tidak suka mengambil resiko dan menjadi gelisah dalam situasi dimana mereka tidak mengetahui banyak hal. Jika demikian Apakah bisa wanita menjadi pemimpin ??

Jika pemahaman yg terjadi bahwa Kepemimpinan adalah Posisi bukan Tindakan / Perilaku, maka sangat besar kemungkinannya wanita tidak mampu menjadi pemimpin dengan semua sifat-sifat yg bertentangan dengan sifat yg seharusnya dimiliki oleh seorang pemimpin. Namun bila kita simak  hasil temuan dari para peneliti, diketahui bahwa para wanita yg suka memimpin tidak menganggap diri mereka sebagai wanita & berbeda. Tetapi mereka melihat diri mereka sebagai manusia dimana pola pikir mereka, begitu juga kemampuan mereka, memampukan mereka untuk menjadi pemimpin yg berorientasi untuk bersaing dan menyelesaikan tugas.

Wanita yang sadar akan kelebihan yang dianugerahkan Tuhan dalam dirinya, cenderung memiliki motivasi belajar yg tinggi untuk lebih memperkuat kepribadian yg dimilikinya. Mereka sanggup mengesampingkan emosi pada situasi yg membutuhkan penilaian secara objektif. Bukannya tidak emosional, tapi wanita menjadi semakin cerdas karena memahami diri dan mengendalikan perasaan mereka. Hal ini berarti wanita akan lebih bisa melalui 3 proses pemahaman untuk menjadi pemimpin dan memiliki kepemimpinan dengan lebih cepat dan cermat. Sebagai makhluk yg paling istimewa di muka bumi ini, wanita memiliki kekuatan melalui hati nuraninya yg tidak dimiliki oleh kaum pria. Wanita selalu identik dengan perilakunya yang lemah lembut, peduli dan tegar dalam menghadapi setiap persoalan hidup.

Wanita dan kepemimpinan adalah kolaborasi sempurna antara harkat dan martabat, bukan hanya posisinya yang dimuliakan melainkan juga tindakan nyatanya dalam ketulusan memperkuat diri dan keberadaannya sebagai symbol keagungan Penciptanya.

Senin, 29 Agustus 2011

Fundamental Question


Merenungi kembali setapak demi setapak perjalanan kehidupan..
Mencoba membuat makna baru dari masa lalu karna memang tidak mungkin untuk bisa merubah masa lalu ( it was.. )
Dua pertanyaan mendasar tiba-tiba melesat keluar seperti busur panah yang siap menembus sasarannya..
Who I am ???
How I Live for ???
Mengapa menjadi penting untuk mencari jawaban atas keduanya..

Sadar bahwa ternyata manusia hanya sedang melakukan perjalanan dinasnya di bumi ini sebagai hamba yg seyogyanya adalah makhluk penghuni syurga.

Namun seberapa besar kesadaran untuk menciptakan alam syurgawi menjadi model perilaku manusia sebagai insan dunia ?
Karna seringkali dari kita terjebak dengan persoalan sehari-hari yg membelenggu pikiran dan perasaannya untuk melihat fakta.


Manusia, pikiran, perasaan, kian melekat menjadi satu.. sebuah identitas baru yg diwujudkan untuk menjawab " Siapa Saya " dan menjadi semakin keheranan melihat kejujuran hati yg masih menyimpan kepolosan.


Melihat masa depan sebagai bagian dari tanggung jawab bagaimana seharusnya hidup diperuntukkan.. mungkin dapat sedikit mengembalikan harkat kehidupan menjadi manusia yg seutuhnya..
Bagaimana menggunakan hati untuk melihat, menempatkan cinta pada hasrat yg seharusnya, mengikhlaskan persoalan dalam setiap keyakinan penyelesaiannya..

Jika benar pemahaman terhadap rencana Tuhan adalah bagian dari skenario yg diciptakan oleh manusia sebagai sang sutradara.. sepantasnya setiap session adalah kesempatan untuk selalu berkoneksi dengan Sang Pencipta. Karna bagaimanapun juga pemilik production house dari film dunia adalah Dia.. sebaik apapun sutradara itu memainkan perannya..


me at new part of life..














Kamis, 28 Juli 2011

My Asking..

Tuhan..
Aku memintaMu setangkai bunga Lily tapi Kau beri aku 
kaktus berduri 
Aku memintaMu hewan mungil nan cantik namun Kau beri aku 
ulat berbulu 

Aku sedih, 
Aku kecewa..
Aku protes,
Betapa tidak adilnya ini semua


Namun kemudian, 
Kulihat kembali ternyata Kaktus itu berbunga dengan indahnya.. bahkan sangat indah
Ulat berbulu itupun bermetamorfosis & berubah menjadi kupu-kupu yg cantik rupawan


Tuhan.. 
aku sadar, inilah jalanMu menunjukkan bahwa sesuatu  itu indah pada waktunya
Kau tidak memberi apa yg aku harapkan dalam setiap permohonanku, 
Tapi Kau memberi apa yg aku perlukan

Seringkali aku sedih dan kecewa dengan semua yg aku alami
Namun jauh diatas segalanya, kuyakini bahwa Engkau sedang merajut yg terbaik untuk kehidupanku..

Tuhan..
Maafkan aku yg senantiasa mengeluh kepadaMu
Maafkan aku yg sulit sabar menerima rencanaMu
Maafkan aku..

Andai diantara asa yg aku miliki ini..

Aku meminta untuk kesekiaan kalinya padaMu Tuhan
permintaanku hanya satu..
ijinkan aku untuk selalu ada dalam kemuliaan Mu

Amin..

Sabtu, 16 Juli 2011

Catatan Cinta Angel

 

Cinta...
Tanpa pernah permisi datangnya
Menggeliat..
Menyembul diantara pori-pori lembut 
relung hati
Melemahkan raga
Mematikan akal


 
Cinta...
Kata seorang sahabat di sela kegundahan
Dirimu adalah rasa sakit
karna pengorbanan yang tiada berujung
oleh sebab keegoisan dirimu semata

Cinta.. aku masih yakin bahwasanya kekuatan untuk mendapatkanmu adalah perjuangan dua hati
Bukan sesuatu yang menyakitkan.. melainkan keceriaan

Cinta.. ketulusan, kemurnian, kejujuran adalah bagian tak terpisahkan dari ikatan yang menyatukannya
Akankah terkotori oleh kepura-puraan ??
Haruskan hilang karna kebencian ??
Atau menjadi beku oleh kehampaan..

Cinta..
Ketika harus segera diakhiri
Seperti mati rasa.. diam.. tak berdaya
Pikiran menguasai emosi
Yang tersisa tinggal  kenangan atau cuma salah satu cerita kehidupan masa lalu

Cinta..
Jangan lagi ditanya kemana hilangnya keikhlasan
Tanyakan saja mengapa sayap itu patah pada akhirnya

Cinta.. cukup sudah perjalananmu sampai disini
Sebab keyakinan ini sudah tidak ada lagi pada tempatnya
..

Senin, 11 Juli 2011

Saat Malam di Bulan Juni

 
Ada hati yang mendesah..
Mereka-reka kapan berakhirnya sebuah penantian 

Semua kepenatan ini..
Memaksa rindu berubah jadi dendam
Tak sanggup lagi menata hati
Merenda hari penuh canda

Gairah itu telah pupus
Terbakar api kebencian yang menyesakkan dada
Apakah selamanya jiwa ini rapuh oleh cinta ?
Atau masih mungkin untuk berdiri meraih mimpi

Siapakah gerangan senyum manis pengobat luka ini
Penyejuk lara yang menyendiri
menyepi di antara kehampaan rasa dan pikiran

Terjatuh untuk kesekian kalinya..
Tergores dalam bayangan semu tentang " kita "
dan kini..
hanya tinggal tangisan pilu dari hati
mencoba tersenyum walau getir
memaksa bangkit meski berat

Tapi hidup tak kenal masalah
Pikiran membenci keragu-raguan
Cuma soal mimpi yang belum teraih
Menunggu..
Menanti..
Berharap..
Ada yang indah pada waktunya.. semoga

Senin, 04 Juli 2011

Suatu Ketika..

Suatu  ketika di tengah malam..
" apa "  kata hati yang bertanya
tentang kerinduan..
tentang kehampaan..
tentang kesedihan..

suatu ketika di rentang waktu..
" dimana " tanya jiwa yang mendesah
karna luka..
karna sakit..
karna benci..

suatu ketika di jelang fajar..
' mungkin " harap rasa yang mengiba
ada senyum...
ada tawa...
ada kepastian..

dan..
suatu ketika di musim berganti..
" masih " selalu ingin menjadi topik hangat dalam pikiran
kadang jemu..
kadang hilang..
kadang meronta-ronta..

sampai kapan ??
hanya Tuhan yang sanggup berikan jawabannya

Minggu, 03 Juli 2011

Kejujuran


Begitu sulitkah untuk jujur pada diri sendiri ?? 
Mengakui perasaan dan segala yg bersemayam di hati. 

Begitu sulitkah sebuah kejujuran dilakukan meskipun pada hatinya sendiri ??






Mengapa perasaan itu tidak bisa diungkapkan untuk seseorang yg sangat mencintainya ?? 
Mengapa dengan teganya dia membuat luka terdalam di sepanjang hidup orang yg mengasihinya dengan tulus ??

Dimanakah hati nurani yg baik itu ? Kemana perginya kasih dan cinta yg murni itu ? Akankah semuanya musnah oleh nafsu semata ? 
Ketika cinta tidak lagi dihargai maknanya, jangankan mencoba untuk meraih tempatnya yg mulia di singgasananya, diakui keberadaannya pun sulit.

Lantas.. untuk apa lagi diteruskan kisahnya, yg  hanya akan menambah perih di setiap tidurnya. Karena nilai kejujuran itu tidak pernah ada untuk dikemukakan apalagi dimintai kesaksiannya. Semua cuma omong kosong belaka !  Seketika tidak mampu lagi membedakan antara ketulusan dan kepura-puraan.. perbedaannya dibuat sangat tipis oleh kata-kata yg mengatas namakan " Sayang "
Masih bisakah dimaafkan untuk semua rasa sakit yg tercipta ini ? ataukah pantasnya menjadi kebencian yg dibawa sampai mati. Kebencian bukan hanya karna kegagalan menjadi seseorang yang diistimewakan, lebih dari itu.. kebencian dikarenakan harga diri yg telah luluh lantak tak bernilai.
Bukan hanya sulit membuang setiap detik waktu yg telah terangkai dalam kebersamaan.. menjadi semakin sulit memaafkan diri sendiri yg terbukti bersalah. 

Kesalahan demi kesalahan.. dosa demi dosa.. panjang memintal dalam hitungan hari.. 
Pasrah... tangisan.. Tafakur....
Moga masih ada sebersit asa untuk kembali pada derajat kemuliaannya
Kepada bagian putih dalam dirinya..






Rabu, 29 Juni 2011

Wanita


 Kesedihan selalu datang di setiap perpisahan yang direncanakan sekalipun. Perasaan hampa, bersalah, seketika muncul tanpa tahu sebabnya. Mengapa selalu saja terkungkung dengan kebimbangan dan kegelisahan dikala kesendirian itu datang

Wanita.. dengan segenap perasaannya yang menggelora, dengan seluruh pengharapannya akan hidup dan kesempurnaan. Apa alasan untuknya bertahan dengan kondisi ketidak pastian akan cinta ? Apa sebab pikiran dan hatinya membeku ketika kebersamaan itu terjalin, seolah semua gundah atas seribu pertanyaan terkungkung dalam bejana diam.. pupus oleh waktu yang mengalir dari menit ke menit.

Wanita.. dengan seluruh keputusan dari setiap langkah kakinya, kurasakan betapa kerinduan itu mengikis logikanya. Berjalan seperti layaknya hantu gentayangan, tanpa arah.. tanpa gairah.
Lalu, asumsi-asumsi liar muncul satu per satu ke permukaan.. semakin membuat hatinya tersayat, perih.. karna harapannya hanya tinggal angan-angan semata.

Wanita.. dengan semua kesalahan dalam hidupnya, mencaci diri atas kebodohan yang tak terampuni. Terbesit tanya di hatinya : " apakah dia telah mempermainkan Tuhannya dengan kesengajaan tindakannya "
Sekarang.. hanya ada penyesalan, memunguti kembali helai demi helai ketenangan jiwa yang terbang bersamaan hilangnya kekasih yang dipuja.

Wanita.. masih tetap sanggup menghadapi kerasnya kehidupan, sendiri melawan kelemahannya, berpikir akan kebebasan menurut hatinya. Air mata.. adalah kesimpulan dari kepedihan yang tak terperi. Biar saja lepas dan mengalir sampai dia merasa cukup dan berhenti.

Wanita.. makhluk indah yang telah diciptakan Nya, hanya ada sepenggal doa di telapak tangan yang menengadah. Mencari arti dari memiliki dan menjadi... menanti keikhlasan.. kemuliaan bathin karna cintanya.

Selasa, 10 Mei 2011

Memaknai Perbedaan


Perbedaan itu begitu jelas terlihat ketika dua hati tidak lagi mampu bertahan untuk menjadi satu. Setiap persoalan menciptakan peluang adanya pertempuran terhadap pemikiran, egoisme, dan keyakinan.  Jika masing-masing besikukuh dengan pendiriannya sendiri-sendiri, maka jalan keluar seperti tidak ada artinya.

Aku begitu terluka ketika kasih sayang iitu terkoyak dengan perbedaan cara pandang terhadap sebuah makna hubungan. Apa mungkin karena dasar keyakinan itu belum begitu kokoh hadirnya sehingga begitu mudah mencuat ketika kesalahpahaman terjadi.

Tapi mengapa perbedaan itu begitu menyesakkan dada ??  membuat rasa semakin jauh dari kebersamaan. Menjadi terasing di tengah keramaian dan kosong diantara riuh rendahnya tawa canda dunia.
Tuhan... tatkala hamba Mu dihadapkan pada persoalan, kemana lagi wajah kutengadahkan kalau bukan kepada Engkau ?? Memohon kerelaan dan keikhlasan agar hati mampu menerima segala perbedaan itu.

Aku tahu, begitu sulitnya cinta dihancurkan tapi begitu mudahnya hati terluka karena terungkapnya keterpaksaan & kebohongan dari sebuah hati. Wahai jiwa yang mendua, pantaskah sebuah pertemuan didasari oleh keberatan-keberatan untuk menjalankannya ?? Pantaskah sebuah kalimat yang telah menusuk hati ditutup begitu saja tanpa akhir yang jelas ???

Pilihan itu kembali pada diri, akankah semua perih diterima dan dipasrahkan begitu saja mengalir dalam darah, tanpa terobati.. tanpa penutup luka ??  akankah memafkan menjadi jurus pamungkas untuk menerima kenyataan ??

Barangkali hanya waktu yang perlahan menunjukkan jawaban pastinya..

Minggu, 24 April 2011

Jodoh itu dipilih atau diterima ??


" Semilir angin selaksa kabut dini hari.. membasahi lembut relung hati, terkesima karna pancaran kasihnya.. getarannya sampai ke tulang.. inikah dia yang namanya cinta ? "  ( Pilihan #2 )

Ketika cinta telah mengalir dalam darah, tidak ada daya sekuat apapun untuk meredamnya. Seluruh jiwa seakan kompak menyeru inilah jodoh yang dicari selama ini. Benarkah jodoh itu dicari ?? atau malah sebenarnya kita hanya bisa menerima apa yang memang sudah digariskan oleh sang Penguasa Takdir.
Kadang alam pikiran manusia tidak mampu mengikuti perjalanan dalam ruang hati yang mencari tahu kebenaran akan cinta dan hasrat. Akhirnya, hanya mampu mengambil kesimpulannya sendiri bahwa yang namanya cinta harus memiliki dan harus ada jodoh sebagai wujud memiliki. Hmm.. tampak membingungkan sepertinya, namun tidak sedemikian rumit jika saja kita bisa lebih mengikuti apa yang dikatakan oleh relung hati, bukan oleh pikiran yang seringkali mencari pembenaran dan enggan berhadapan dengan masalah.

Seringkali, aku terjebak dengan penciptaan sosok seseorang dalam hidupku yang lantas aku berpikir mungkin dia adalah jodohku.. namun semakin aku memikirkannya, semakin jiwaku jauh dari kemurnian akan cinta. Semakin ada rasa takut kehilangan, kecemburuan dan kegelisahan jika Sang Jodoh tak kunjung datang sesuai harapan. Mau protes ?? apa iya bisa protes dengan yang mengatur rencana untuk semua hambaNya.. dan  yang paling mudah dilakukan adalah dengan tangisan tak berdaya. Tersungkur dalam kesedihan amat dalam, mengiba di setiap kata yang lirih terucap kepada Nya.. memohon kekuatan, keyakinan bahwa semua akan menjadi indah pada waktunya.

Untuk kesekian kalinya, ketidakmampuan diri mengatasi kegundahan hati menjadikan diri lemah tak bermakna. Lantas.. apa yang terjadi kemudian ?? 
Menerima apa yang sudah digariskan.. mengikhlaskan siapapun jodoh yang nantinya dipilihkan olehNya. Karna sebenarnya itulah yang sudah menjadi catatan untuk setiap manusia di muka bumi ini. Kita hanya bisa memulainya dengan niat yang semata-mata hanya untuk mendapatkan RidhoNya.
Apapun yang terjadi, keyakinan terhadap segala sesuatu adalah baik maka akan seperti itulah dia menjadi. Jika hati dan pikiran dapat selalu sejalan memaknai hidup sedemikian rupa seperti ini adanya, betapa bahagianya kehidupan didunia ini dan betapa bersyukurnya kita oleh nikmat yang dilimpahkan oleh Allah swt dalam setiap tarikan nafas yang kita punya, dalam setiap jengkal kaki melangkah. Bukankah akhirnya kita akan menjadi lebih dekat kepadaNya berkat besarnya kebersyukuran yang bersemayam dalam dada ??

Andai semua ujian pilihan ini dapat kita maknai sebagai langkah mendekatkan keimanan dan ketaqwaan kita pada Sang Pencipta.. Jodoh adalah hanya sebagian kecil dari rezeki yang kita terima. Rezeki itu bisa kita kelola besar kecilnya dengan amal perbuatan kita sendiri. Apa yang kita tanam maka itulah yang akan kita tuai hasilnya. Insya Allah kebaikan itu selalu berwujud kebaikan yang lebih besar lagi nilainya bagi siapapun penebarnya.



Sabtu, 23 April 2011

Antara Cinta dan Benci

" Jangan hanya dilihat berapa besar rasa sakitnya ketika kesakitan itu ada, lihatlah dari mana dia datang dan untuk apa dia ada " ( Pilihan #1 )

Apakah benar cinta itu bisa terbagi ? atau.. yang benar adalah menyatukan 3 hati dalam 1 cinta : aku, kamu dan dia. Hmm.. pilihan yang sulit ya.. kalau cinta sudah melekat, melepaskannya pun begitu berat meskipun hati selalu terluka karnanya. Seorang teman bilang, apapun alasannya cinta seorang wanita tidak bisa diduakan. Dan menurutku apa yang dikatakannya benar.. contohnya saja Teh Nini ( mantan istri Da'i kondang Aa Gym ),  setegar apapun dia menerima suaminya menikah lagi, akhirnya toh dia tidak bisa membohongi perasaannya untuk ikhlas melihat Aa bermesraan di depan matanya dengan wanita yang tiba-tiba muncul dalam pernikahan yang sudah bertahun-tahun terbina. Aku bisa merasakan betapa sakitnya dia.. betapa tidak adil rasanya .. betapa besar penderitaan karna cinta.. namun aku juga mulai bisa memahami.. ternyata itulah kehidupan !

Kehidupanku, kamu atau siapa pun punya misterinya sendiri-sendiri. Siapa yang menyangka sebuah keharmonisan menjamin cinta tetap utuh sampai ajal datang menjemput ? Siapa yang bisa menjamin bahwa seseorang yang dicintai tetap bisa menjaga cintanya sampai maut memisahkan raga dan jiwa ? Itulah takdir.. itulah kehendak Nya. Apakah lantas kita menyalahkan sang Khalik atas semua kejadian yang kita terima ?? Mungkin sebagian besar dari kita melihatnya sebagai sebuah penderitaan dan kesakitan yang teramat sangat dan hanya sebagian kecil dari kita yang mampu menerimanya sebagai ujian ketakwaan dan keimanan. Hanya segelintir manusia yang ikhlas melihatnya sebagai anak tangga kemuliaan yang mengantarnya menuju syurga.

Hanya dengan Tafakur.. duduk tenang dalam diam.. bersabar yang sebenarnya bukan hanya merasa cukup bersabar.. kita bisa menemukan apa maksud dari semua yang terlintas dalam kehidupan kita dari waktu ke waktu. Mencoba untuk pasrah ternyata tidak semudah ketika kita mengucapkannya untuk orang lain, membayangkan rasanya saja sudah membuat kepala terasa berat, kehilangan passion dan hidup seperti tidak bermakna. Tapi sadarkah kita kalau itu semua adalah proses yang harus kita lalui ?? sebuah perjalanan yang mengangkat diri kita kepada kualitas diri yang lebih tinggi.
Aku memahami betapa hancurnya perasaan ketika cinta menjadi tidak ada harganya, ketika ketulusan dibalas dengan sebuah kebohongan, ketika tangisan berhenti pada titik jenuhnya  yang akhirnya mencatat diri sebagai manusia bodoh dan lemah. Ooohh.. betapa manusia begitu naif  memilah persoalan dengan hati dan pikirannya. Seringkali kita terjebak dengan situasi yang kita ciptakan sendiri dan tanpa disadari kita terlarut didalamnya. Aaaahhh.. jika sudah seperti itu rasanya dunia hampa, nafsu makan hilang, putus asa dan berpikir mungkin mati lebih baik. Hanya kepada Tuhan, semua kegundahan itu berakhir menurut caraNya jika saja kita mau berserah diri memohon ridho Nya.

Cinta adalah sebuah keagungan dalam hidup, cinta dan wanita adalah sebuah misteri yang tidak terpisahkan. Pria yang bijak sekalipun belum mampu memahami arti cinta yang sebenarnya.. karna manusia bukan pemilik cinta yang sesungguhnya. Pemilik yang Agung adalah Dzat yang dengan Kemaha  KuasaNya mampu menghadirkan dan melenyapkan cinta dalam sekejap.
Mencintai adalah memaafkan.. mencintai adalah keikhlasan.. mencintai adalah memberi kebahagiaan. Wahai wanita yang mulia, belajarlah dari setiap huruf dalam kata C I N T A. 
Curahkan semua perasaan dalam doa
Ijinkan naluri berbicara ketika harus berhadapan dengan pilihan
Niatkan hati untuk melihat kebenaran yang sesungguhnya
Tetapkan ridho sebagai alasan mencintai
Akhiri semua kekecewaan dengan keluasan hati untuk menerima

Saatnya menyadari betapa berharganya wanita dengan ketulusan cinta yang dimilikinya. Saatnya bersikap tegas terhadap ketidak pastian dalam sebuah hubungan. Karna sebesar apapun kesakitan atas kegagalan cinta lihatlah dari mana datangnya dan untuk apa dia ada.