Sabtu, 23 April 2011

Antara Cinta dan Benci

" Jangan hanya dilihat berapa besar rasa sakitnya ketika kesakitan itu ada, lihatlah dari mana dia datang dan untuk apa dia ada " ( Pilihan #1 )

Apakah benar cinta itu bisa terbagi ? atau.. yang benar adalah menyatukan 3 hati dalam 1 cinta : aku, kamu dan dia. Hmm.. pilihan yang sulit ya.. kalau cinta sudah melekat, melepaskannya pun begitu berat meskipun hati selalu terluka karnanya. Seorang teman bilang, apapun alasannya cinta seorang wanita tidak bisa diduakan. Dan menurutku apa yang dikatakannya benar.. contohnya saja Teh Nini ( mantan istri Da'i kondang Aa Gym ),  setegar apapun dia menerima suaminya menikah lagi, akhirnya toh dia tidak bisa membohongi perasaannya untuk ikhlas melihat Aa bermesraan di depan matanya dengan wanita yang tiba-tiba muncul dalam pernikahan yang sudah bertahun-tahun terbina. Aku bisa merasakan betapa sakitnya dia.. betapa tidak adil rasanya .. betapa besar penderitaan karna cinta.. namun aku juga mulai bisa memahami.. ternyata itulah kehidupan !

Kehidupanku, kamu atau siapa pun punya misterinya sendiri-sendiri. Siapa yang menyangka sebuah keharmonisan menjamin cinta tetap utuh sampai ajal datang menjemput ? Siapa yang bisa menjamin bahwa seseorang yang dicintai tetap bisa menjaga cintanya sampai maut memisahkan raga dan jiwa ? Itulah takdir.. itulah kehendak Nya. Apakah lantas kita menyalahkan sang Khalik atas semua kejadian yang kita terima ?? Mungkin sebagian besar dari kita melihatnya sebagai sebuah penderitaan dan kesakitan yang teramat sangat dan hanya sebagian kecil dari kita yang mampu menerimanya sebagai ujian ketakwaan dan keimanan. Hanya segelintir manusia yang ikhlas melihatnya sebagai anak tangga kemuliaan yang mengantarnya menuju syurga.

Hanya dengan Tafakur.. duduk tenang dalam diam.. bersabar yang sebenarnya bukan hanya merasa cukup bersabar.. kita bisa menemukan apa maksud dari semua yang terlintas dalam kehidupan kita dari waktu ke waktu. Mencoba untuk pasrah ternyata tidak semudah ketika kita mengucapkannya untuk orang lain, membayangkan rasanya saja sudah membuat kepala terasa berat, kehilangan passion dan hidup seperti tidak bermakna. Tapi sadarkah kita kalau itu semua adalah proses yang harus kita lalui ?? sebuah perjalanan yang mengangkat diri kita kepada kualitas diri yang lebih tinggi.
Aku memahami betapa hancurnya perasaan ketika cinta menjadi tidak ada harganya, ketika ketulusan dibalas dengan sebuah kebohongan, ketika tangisan berhenti pada titik jenuhnya  yang akhirnya mencatat diri sebagai manusia bodoh dan lemah. Ooohh.. betapa manusia begitu naif  memilah persoalan dengan hati dan pikirannya. Seringkali kita terjebak dengan situasi yang kita ciptakan sendiri dan tanpa disadari kita terlarut didalamnya. Aaaahhh.. jika sudah seperti itu rasanya dunia hampa, nafsu makan hilang, putus asa dan berpikir mungkin mati lebih baik. Hanya kepada Tuhan, semua kegundahan itu berakhir menurut caraNya jika saja kita mau berserah diri memohon ridho Nya.

Cinta adalah sebuah keagungan dalam hidup, cinta dan wanita adalah sebuah misteri yang tidak terpisahkan. Pria yang bijak sekalipun belum mampu memahami arti cinta yang sebenarnya.. karna manusia bukan pemilik cinta yang sesungguhnya. Pemilik yang Agung adalah Dzat yang dengan Kemaha  KuasaNya mampu menghadirkan dan melenyapkan cinta dalam sekejap.
Mencintai adalah memaafkan.. mencintai adalah keikhlasan.. mencintai adalah memberi kebahagiaan. Wahai wanita yang mulia, belajarlah dari setiap huruf dalam kata C I N T A. 
Curahkan semua perasaan dalam doa
Ijinkan naluri berbicara ketika harus berhadapan dengan pilihan
Niatkan hati untuk melihat kebenaran yang sesungguhnya
Tetapkan ridho sebagai alasan mencintai
Akhiri semua kekecewaan dengan keluasan hati untuk menerima

Saatnya menyadari betapa berharganya wanita dengan ketulusan cinta yang dimilikinya. Saatnya bersikap tegas terhadap ketidak pastian dalam sebuah hubungan. Karna sebesar apapun kesakitan atas kegagalan cinta lihatlah dari mana datangnya dan untuk apa dia ada. 



 

1 komentar:

  1. Fitrah diri manusia tidak tercipta untuk saling membenci, melainkan saling mengenal, berpasanganan, kasih sayang (silaturahim) menebarkan rahmad bagi segenap alam....

    BalasHapus